Minggu, 21 Desember 2008
Persib Lolos ke - 24 besar CDSI
mitos akhirna terpecahkan, ya mitos persib yang selalu sulit menang di Lubuk Pakam akhirnya bisa terpecahkan. Gol Bastos dan Airlangga yang memenangkan Persib dengan score yang meyakinkan 2 - 1.
Kemenangan ini membawa Persib menjadi tim terakhir yang memastikan lolos ke 24 Besar Copa Dji Sam Soe Indonesia 2008/2009. Sedangkan di babak selanjutnya Persib akan menghadapi Persires Rengat yang di atas kertas masih di bawah pasukan Jaya Hartono.
Rabu, 24 September 2008
Mati Konyol !!
Masih ingat kah tahun lalu, peristiwa 4 besar liga Indonesia di senayan ? 1 korban meninggal. Nah kini cerita itu terulang lagi di kota yang sama. Entah akan ada berapa korban lagi kelak setelah kejadian ini. Yang jelas kejadian ini merupakan symbol dari kurang tegas nya sebuah peraturan. Dan satu lagi, kejadian ini adalah symbol yang menggambarkan begitu bodoh dan tolol nya seorang supporter memahami arti dari kata mendukung dan fanatisme.
“ totalitas & loyalitas tanpa batas “ jika anda seorang supporter anda pasti sering mendengarkan kalimat seperti ini, dan saya yakin setiap orang setiap isi kepala masing – masing, pastilah berbeda cara menginterpretasikan arti dari kalimat tersebut. Haruskah totalitas dan loyalitas itu berakhir dengan sebuah kematian konyol, cucuran darah yang sia-sia, sebuah kematian yang sama sekali ngga ada kontribusinya dalam mengangkat prestasi sebuah tim sepakbola yang kita dukung.
Bukankah makna dari “ totalitas & loyalitas tanpa batas “ berarti bahwa kita seorang supporter dituntut untuk tetap setia mendukung tim yang kita puja dengan segala konsekuensi yang ada. Kalah , menang, seri, tentunya kita harus siap dengan semua itu.
Ya ya ya, “ kita itu ngga satu orang, dan setiap isi kepala pastilah berbeda-beda ” Statement klise yang sering dijadikan alibi disetiap kejadian. Iya saya tahu anda tidak sendiri, anda terdiri dari puluhan ribu manusia dengan isi kepala yang berbeda. Nah sekarang saya balik bertanya, apakah ketika anda mendirikan sebuah organisasi yang dalam hal ini adalah organisasi supporter sepakbola, anda tidak berfikir dan memprediksi terlebih dahulu apa yang akan anda lakukan untuk mengorganisir puluhan ribu kepala dalam satu bendera yang anda buat ?. atau mungkin hmm yang ada dalam isi kepala anda hanyalah keuntungan belaka! Hingga lebih mementingkan Kuantitas daripada kualitas.
“ totalitas & loyalitas ” bukan berarti kita harus mati konyol tanpa memberikan kontribusi berarti bagi tim yang kita dukung. “ totalitas & loyalitas ” bukan berarti berperang saat kalah, dan angkuh disaat meraih kemenangan. “ totalitas & loyalitas ” bukan berarti mematikan nurani dan mengedepankan emosi.
Ayo mari kita dukung tim kesayangan kita masing – masing dengan cerdas dan penuh tanggung jawab. “ totalitas & loyalitas tanpa batas ” ayo kita realisasikan dengan fikiran yang jernih. tidak dengan anarkisme yang pada akhirnya merugikan kita dan tim pujaan kita.
jangan pernah mencari kambing hitam dalam sebuah kejadian, karena sesungguhnya seseorang yang sejati adalah seseorang yang berani maju kedepan ketika apa yang menurut orang lain berat untuk direalisasikan maka kita berani mengambil resiko untuk memulai dan menghadapinya.
Selasa, 23 September 2008
Akhirnya Menang !
Kronologis pertandingan :
Hilton Moreira yang pada laga ini diplot sebagai striker, mengawali pesta kemenangan Maung Bandung pada menit empat. Tendangan kerasnya memanfaatkan umpan silang dari Gilang Angga yang gagal diantisipasi dengan baik oleh kiper PSIS, Agus Murod Alfaridzi. 1 – 0.
Pelanggaran keras defender PSIS, Edson Leonardo kepada Rafael Bastos yang berbuah tendangan bebas hanya beberapa meter diluar kotak penalti mampu dimaksimalkan playmaker asal Paraguay Lorenzo Cabanas. Tendangan keras kaki kiri cabanas lagi – lagi membuat Agus harus memungut bola dari jala gawang. 2 – 0.
Psis pun tidak tinggal diam, buktinya Gaston Castano nyaris membuat sekitar 20 ribu bobotoh yang hadir di Stadion Si Jalak Harupat terdiam. Beruntung bagi Maung Bandung, tendangan Gaston menit 17, hanya menerpa mistar gawang Persib yang semalam dikawal kiper kawakan, Cecep Spiderman Supriatna.
Perjuangan keras Mahesa Jenar untuk keluar dari tekanan Maung Bandung seolah kian berat. Setelah wasit Setiyono memberikan hukuman penalti pada menit 32. Bastos yang bertindak sebagai eksekutor sukses mengecoh Agus dan kian memperlebar keunggulan Persib menjadi 3-0..
Di babak kedua, Persib sedikit menurunkan tempo permainan. Kendati masih lebih banyak mencipta peluang emas dibanding tim tamu. Namun Maung Bandung justru harus kecolongan setelah bek andalan Persib, Nova Arianto dinilai wasit melakukan handsball. Striker PSIS asal Argentina, Gaston Castano yang mengambil eksekusi penalti berhasil menaklukan Cecep, empat menit jelang pertandingan berakhir.
Score 3 -2 untuk persib pun bertahan hingga wasit meniup peluit panjang. Alhamdulilah akhirnya Meunang Oge.
Dengan tambahan tiga poin ini, hingga sembilan pertandingan yang telah dijalani, Persib total mengumpulkan 13 poin, hasil dari empat kali kemenangan, satu seri dan empat kekalahan. Posisi Maung Bandung pun terdongkrak dua peringkat dari posisi sebelumnya 12 ke peringkat 10. “ Lumayan ”.
Semoga Persib Selalu Jaya.
Selasa, 05 Agustus 2008
Haru Biru Di Kota Surakarta !
Perjalanan jauh nan melelahkan dari ujung timur jelas terlihat dari wajah – wajah berseragam biru dilapangan. Semua bobotoh tahu bahwa semua laga tandang persib berakhir dengan kekalahan dan tentu saja hal itu membuat semua bobotoh merasa resah. Apalagi tim yang dihadapi adalah sebuah tim dengan materi yang menakutkan yang diisi para bintang.
Masih ada sedikit asa dihati para bobotoh yang merindukan sebuah kemenangan, dan asa itulah yang membuat bobotoh selalu ada untuk persib kapanpun dan dimanapun sekalipun persib saat ini sedang dirundung banyak masalah. Mulai dari kerusuhan para bobotoh hingga statement bapa kapolda yang keukeuh dengan keputusanya tentang ijin pelaksanaan pertandingan PERSIB di kandang.
Surakarta menjadi saksi. saksi bisu dari setiap tetesan keringat tanpa lelah para punggawa PERSIB yang terus berlari dan berlari tiada henti. Mungkin yang difikirkan para pemain PERSIB adalah bagaimana caranya agar tidak kalah dan pulang dengan tangan hampa. Jika seandainya kita yang berada ditengah – tengah lapangan dengan segala kesulitan yang ada mungkin kita akan memilih menjadi pengecut lalu bersembunyi dibalik argument – argument yang dipublikasikan diberbagai media. Tapi tidak dengan PERSIB. meski rasa lelah mendera, meski hati sedang dalam keadaan terluka, malam ini PERSIB begitu perkasa. Layaknya seorang kesatria yang sedang terluka yang dengan gagahnya bertarung memperjuangan hargadiri dan kehormatan hingga darah penghabisan itulah PERSIB malam ini.
Indah, begitulah hati kecil ini berkata. Sebuah hadiah kemenangan yang diraih dalam situasi yang sulit sangatlah terasa indah. Apalagi kemenangan itu seperti sebuah kerinduan panjang yang didambakan. Kemenangan yang diraih disaat banyak pihak memandang sinis, disaat banyak pihak seperti berkonspirasi hendak melakukan penghianatan untuk menjatuhkan.
Terimakasih PERSIB, terimakasih atas hadiah yang engkau berikan kepada kami. Teriakan sekeras apapun mungkin tidak akan mampu membayar apa yang telah engkau berikan kepada kami. Terimakasih PERSIB.
Didedikasikan untuk PERSIB tercinta :
Maafkan kami yang tidak dapat menemanimu
Atas nama emosi, maafkan semua ketololan kami
Ketololan yang membuat dirimu dirundung masalah
Ketololan yang membuat mereka tertawa gembira
Ketololan yang kami lakukan hingga kamu terluka
Maafkan kami PERSIB
Senin, 04 Agustus 2008
It's Not Fair !
1 tahun tanpa atribut ! dari beberapa statement bobotoh di situs - situs di internet jelas terlihat bahwasanya bobotoh menerima itu dengan lapang dada. tapi jika hukuman yang telah ditetapkan itu kini tiba - tiba bertambah maka rasa kesal dan bencilah yang timbul. belum juga reda penderitaan lalu, kini datang penderitaan baru. Statement bapa KAPOLDA yang tidak bisa memberikan ijin keramaian " ijin pertandingan persib " menambah beban penderitaan bagi semua bobotoh.
menunggu dan menunggu itulah yang saat ini dilakukan bobotoh, menunggu sebuah kepastian dari semua pihak terkait yang memiliki otoritas merumuskan keputusan " BLI & KAPOLDA ". bisakah bobotoh bertahan ? bisakah bobotoh terus bersabar ? patut kita tunggu apa aksi yang akan dilakukan bobotoh atas kekecewaan terhadap fakta yang terjadi.
sepadankah kerusuhan 20 juli lalu dengan semua hukuman yang diterima saat ini ? jika kita tanyakan pada BLI, mungkin jawaban yang akan kita dapatkan adalah " tunggu saja , masalah ini sedang kami bicarakan ". dan jika kita tanyakan kepada bobotoh, apa jawaban mereka ? dari beberapa bobotoh yang saya tanya mayoritas mereka menjawab " it's not fair ".
dari pertanyaan - pertanyaan itu, jelas bahwa mayoritas bobotoh sangatlah kecewa akan semua keputusan itu. tapi apa daya hanya menunggulah yang kami bisa.
jika saja darah yang kami cucurkan bisa meredakan semua hukuman, maka biarkanlah darah ini mengalir membasahi tubuh kami. jika saja ayunan parang bukan tindakan pelanggaran hukum maka biarkanlah kami ayunkan parang untuk memperjuangkan hak kebebasan kami berekspresi. agar kami tidak kehilangan hak kami untuk sekedar menyaksikan tim kesayangan kami bermain.
Kamis, 31 Juli 2008
"Terhukum 1 Tahun"
seandainya hukuman ini bisa membuat kami menjadi lebih baik, maka berikanlah kami kekuatan dan ketabahan dalam menjalaninya. tidak ada akibat jika tidak ada sebab, dan mungkin hukuman ini adalah sebuah konsikuensi yang harus kami terima atas ekspresi kami yang mungkin berlebihan dalam mendukung sang pujaan. dan mudah - mudahan semua yang telah terjadi ini menjadi titik awal sebuah perubahan sikap yang mungkin didambakan semua bobotoh, yaitu bobotoh yang lebih bijaksana dalam menyikapi semua kenyataan yang dihadapi. pun ketika PERSIB mengalami sebuah kekalahan. bobotoh sejati adalah bobotoh setia yang selalu ada sekalipun PERSIB sang pujaan berada dalam keterpurukan.
Sabtu, 26 Juli 2008
Tanpa atribut siapa takut !
kita tunjukan siapa yang lebih cerdas ! PSSI atau kita para bobotoh yang telah mereka nilai bahwasanya kita adalah sekumpulan perusuh. ingat ada siang ada juga malam ! ada hitam dan ada juga putih ! no bodies perfect ! jika malam itu dijadikan acuan sebagai penilaian silahkan. tapi tidak bagi kami yang menyaksikan itu secara langsung dilapangan, kami punya argumen sendiri dalam menyikapi kejadian malam itu. beda kepala beda isi, beda sudut pandang dan pola fikir. so biarkan kami dengan argumen pembelaan kami, dan kalian dengan argumen kalian seburuk apapun argumen kalian tentang kami. karena kami akan tetap ada dan selalu ada untuk PERSIB.
" BAGIMU PERSIB JIWA RAGA KAMI "