Perjalanan jauh nan melelahkan dari ujung timur jelas terlihat dari wajah – wajah berseragam biru dilapangan. Semua bobotoh tahu bahwa semua laga tandang persib berakhir dengan kekalahan dan tentu saja hal itu membuat semua bobotoh merasa resah. Apalagi tim yang dihadapi adalah sebuah tim dengan materi yang menakutkan yang diisi para bintang.
Masih ada sedikit asa dihati para bobotoh yang merindukan sebuah kemenangan, dan asa itulah yang membuat bobotoh selalu ada untuk persib kapanpun dan dimanapun sekalipun persib saat ini sedang dirundung banyak masalah. Mulai dari kerusuhan para bobotoh hingga statement bapa kapolda yang keukeuh dengan keputusanya tentang ijin pelaksanaan pertandingan PERSIB di kandang.
Surakarta menjadi saksi. saksi bisu dari setiap tetesan keringat tanpa lelah para punggawa PERSIB yang terus berlari dan berlari tiada henti. Mungkin yang difikirkan para pemain PERSIB adalah bagaimana caranya agar tidak kalah dan pulang dengan tangan hampa. Jika seandainya kita yang berada ditengah – tengah lapangan dengan segala kesulitan yang ada mungkin kita akan memilih menjadi pengecut lalu bersembunyi dibalik argument – argument yang dipublikasikan diberbagai media. Tapi tidak dengan PERSIB. meski rasa lelah mendera, meski hati sedang dalam keadaan terluka, malam ini PERSIB begitu perkasa. Layaknya seorang kesatria yang sedang terluka yang dengan gagahnya bertarung memperjuangan hargadiri dan kehormatan hingga darah penghabisan itulah PERSIB malam ini.
Indah, begitulah hati kecil ini berkata. Sebuah hadiah kemenangan yang diraih dalam situasi yang sulit sangatlah terasa indah. Apalagi kemenangan itu seperti sebuah kerinduan panjang yang didambakan. Kemenangan yang diraih disaat banyak pihak memandang sinis, disaat banyak pihak seperti berkonspirasi hendak melakukan penghianatan untuk menjatuhkan.
Terimakasih PERSIB, terimakasih atas hadiah yang engkau berikan kepada kami. Teriakan sekeras apapun mungkin tidak akan mampu membayar apa yang telah engkau berikan kepada kami. Terimakasih PERSIB.
Didedikasikan untuk PERSIB tercinta :
Maafkan kami yang tidak dapat menemanimu
Atas nama emosi, maafkan semua ketololan kami
Ketololan yang membuat dirimu dirundung masalah
Ketololan yang membuat mereka tertawa gembira
Ketololan yang kami lakukan hingga kamu terluka
Maafkan kami PERSIB